SWITCH ON

on 

yang paling susah buatku itu men-switch suasana hati biar bisa langsung ON.

dengan jadwal kerja dua minggu dua minggu macem begini, aku sering terperangkap dalam kondisi dimana aku harus langsung merubah suasana hati.

Misalnya begini, setelah kerja dua minggu di lepas pantai, aku dapet jadwal liburan, terus aku mudik ke kampung halaman. suasananya sangat kontras, tiba2 aku dihadapkan pada segala macam nostalgia dan perasaan campur aduk. perasaan baru juga kemaren aku ada di tengah laut dengan segala hiruk pikuk pekerjaan, sekarang aku ada di tengah keluarga dengan segala nostalgia, dengan kesadaran yang tiba2 menyeruak “oh iya ternyata aku seorang kakak”, dengan segala hal yang tiba2 membuat suasana batin berubah.

Setelah sekian lama aku mulai merasa akrab lagi dengan segala situasi, akhirnya aku merasa nyaman, tapi tiba2 ada hal yang harus aku kerjakan di Bandung, jadi aku harus berangkat ke bandung.

Meninggalkan segala kenyamanan ini luar biasa susah, mengiris.

Meskipun pada akhirnya aku tetap berangkat juga ke Bandung. Di Bandung aku bertemu sekian banyak teman2 kuliahku, ini nostalgia yang lain lagi. Perasaan baru lagi, semacam menemukan rumah kedua, lalu aku larut dalam segala kenyamanan versi kedua ini.

Lagi, tiba-tiba ada panggilan dan aku harus berangkat lagi kerja, ayoooo kerjaaa!

Pertanyaannya adalah “bisakah kamu men-switch tombol hati itu, langsung ke posisi ON?”, jawabannya “rada sulit”. Paling tidak aku butuh waktu satu hari penuh untuk mengambil nafas dalam2, dan berubah aura hingga jadi aura kerja, dan untuk akhirnya -semoga- aku merasa ini adalah suatu zona nyaman ketiga dalam petualangan hidupku.

Tapi memang Dia itu maha tahu, mengingat aku butuh waktu untuk menswitch hati ini, tiba2 Dia memberikan bonus, waktu berangkat ke Balikpapan aku dapet penerbangan sore, dan setibanya di Balikpapan berarti aku dapet kesempatan dulu liburan di hotel meskipun hanya satu malam.

Aha…… ini menyenangkan,

tapi semoga saja ini bukan jadi zona nyaman yang baru lagi, karna kalo ini dimaknai sebagai zona nyaman yang lain lagi, berarti aku harus switch ON lagi untuk pindah suasana……..

Lalu aku menganggap semua ini sebagai fase perubahan, semakin matang aku, semakin mungkin aku untuk menswitch suasana hati tanpa jeda waktu.

maybe :-p

come on….. SWITCH ON!!!!!

Satu pemikiran pada “SWITCH ON

Tinggalkan Balasan ke Hilma Batalkan balasan